"Di darat saja kita jarang mendapatkan candi utuh. Apalagi di laut."
Foto bangunan candi di bawah laut beredar di situs microblogging twitter. Gambar itu disebut-sebut diambil dari bawah laut Selat Bali.
Kendati demikian, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata belum bisa memastikan kebenaran gambar foto candi di bawah laut itu. Rencananya, pertemuan Kementerian dengan si pengambil gambar akan digelar pekan depan.
"Ini perlu ditunjukkan kepada ahli telematika," kata Direktur Peninggalan Arkeologi Bawah Air Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Surya Helmi di kantornya, Jakarta.
Surya sedikit mencurigai foto candi bawah laut itu. Karena, gambar air yang ditampilkan itu begitu jernih. Surya bahkan sudah melihat gambar ini sejak dua bulan lalu.
"Tapi logikanya begini, di darat saja kita jarang mendapatkan candi utuh. Apalagi di laut," kata Surya yang juga mantan Direktur Purbakala dan Permusiuman ini.
Hal senada diungkapkan Direktur Jenderal Kesejarahan dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Hari Oentarto. Menurut Oentarto, arus di bawah laut itu sangat kencang. Bila ada candi di bawah laut, maka kondisinya akan mengalami kerusakan yang signifikan.
"Saya meragukan kebenarannya. Kalau terbuat dari batu, itu akan menimbulkan korosi," kata Oentarto. Maka itu, dia mengimbau akan dilakukan penelitian lebih lanjut atas temuan gambar itu.
"Apakah itu memang benar candi atau bukan," kata Oentarto di sela pembukaan Pameran Warisan Budaya Bawah Air Indonesia di Museum Nasional ini.
Dalam gambar itu terlihat, bangunan seperti gapura candi berdiri tegak. Tampak pula seorang penyelam berada di dekat lokasi. Gambar lainnya, ada candi yang tertutup karang-karang laut.
Yang pasti di dekat candi ini ada proyek pembangunan terumbu karang buatan atau rumpon. Bisa jadi, candi ini bagian dari proyek tersebut. [sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar