
Uji laboratorium menunjukkan glukosa dan fruktosa, sejenis gula dari tanaman merangsang ketahanan tubuh bakteri menjadi lebih rapuh terhadap pengobatan.
Profesor James Collins dari Boston University, mengungkapkan, "Gula tidak menurunkan khasiat obat, tapi meningkatkan kinerjanya," ucapnya seperti dikutip dari Telegraph.
Infeksi kronis dan berulang seringkali terjadi ketika bakteri menjadi metabolik aktif. Sehingga, bakteri tahan terhadap efek penggunaan antibiotik.