Kamis, Januari 06, 2011

Snorkeling, Virus Dunia Bawah Laut

image
TERPESONA, begitu yang terlihat saat menyelami indahnya pemandangan bawah laut itu. Berbagai ragam biota laut yang hidup berkeliaran di dalam air tersebut begitu memikat untuk ditatap. Mulai dari ikan-ikan karang yang beragam dan berwarna warni, rumput laut yang bergoyang-goyang, aneka bentuk terumbu karang baik karang keras maupun karang lunak, hingga plankton dan aneka biota laut lainnya begitu menggoda untuk diselami.

Untuk dapat menikmati semua keindahan bawah laut tersebut, tidaklah terlalu sulit atau memerlukan waktu yang lama. Yaitu dengan belajar skin diving atau snorkeling. Snorkeling adalah jenjang pertama untuk mengikuti jenjang-jenjang penyelaman profesional yakni dari skin diving ke scuba diving.
Dalam scuba diving tersebut menuntut banyak peralatan yang relatif mahal serta harus memiliki ketrampilan khusus (dituntut harus memiliki sertifikat khusus). Berbeda halnya dari scuba diving, pada snorkeling cukup sederhana dan yang penting adalah dapat menguasai teknik-teknik dasar berenang. Adapun peralatan yang digunakan para diver antara lain:

Masker
Masker selam adalah jendela kedap air yang melindungi sebagian wajah, terutama mata dan hidung dari air. Bagian lensa dibuat dari kaca pengaman sementara kantong hidung serta kerangka masker dibuat dari silikone atau karet. Di bagian sisi masker terdapat tempat untuk memasang snorkel.

Dibandingkan masker selam scuba, masker snorkeling umumnya berukuran lebih kecil agar kantong udara di dalam masker menjadi sekecil mungkin.

Yang perlu diperhatikan saat menggunakan masker:
1. Penyelam bernafas dengan mulut, jika memaksa bernafas melalui hidung maka masker bisa berembun atau kemasukan air.
2. Rambut penyelam tidak boleh terjepit di antara masker dan wajah agar masker tidak kemasukan air.
3. Penyelam harus memakai ukuran masker yang pas dengan wajah agar masker tidak kemasukan air. Ukuran masker yang pas bisa diperiksa tanpa perlu memasangkan tali pengikat di kepala.
4. Masker diletakkan di wajah, dan ditekan sambil menarik nafas perlahan-lahan. Bila masker tidak jatuh maka ukuran masker sesuai dengan wajah pemakainya. Tekanan air membuat masker menjadi kedap udara, sementara tali pengikat hanya menahan masker agar tidak terlepas.

Snorkel

Snorkel adalah peralatan selam berupa selang berbentuk huruf J dengan pelindung mulut di bagian ujung sebelah bawah. Alat ini berfungsi sebagai jalan masuk udara ketika bernafas dengan mulut tanpa harus mengangkat muka dari permukaan air. Pemandangan bawah air bisa dilihat sambil berenang dengan wajah menghadap ke permukaan air dan bernafas melalui snorkel. Penyelam bisa mengambil nafas dalam-dalam sebelum menyelam ke bawah air. Sedangkan penyelam scuba menggunakan snorkel untuk menghemat udara di dalam tabung sewaktu berenang di permukaan air.

Snorkel terdiri dari dua bagian: selang udara dan pelindung mulut. Selang dibuat dari plastik atau karet keras, dengan ukuran diameter sekitar 2 cm dan panjang sekitar 30 cm. Selang yang terlalu panjang membuat bernafas menjadi sulit, dan memperbesar kemungkinan penyelam menghisap kembali karbon dioksida yang tertahan di dalam selang.

Pelindung mulut dibuat dari silikone atau karet, dan terdiri dari penutup berbentuk lengkung, dan bagian untuk digigit. Ukuran pelindung mulut juga harus sesuai dengan ukuran mulut. Ketika menyelam di bawah air, udara di dalam snorkel keluar, dan air masuk ke dalam snorkel. Ketika sampai di permukaan, air dalam snorkel dikuras dengan cara menghembuskan udara keras-keras dari dalam mulut.

Kaki katak (Fin)
Kaki katak adalah sepatu karet dengan sirip yang melebar di bagian ujung kaki. Snorkeling bisa saja dilakukan tanpa kaki katak, tapi alat ini bisa menambah daya dorong kaki manusia ketika berenang.

Kaki katak terdiri dari dua jenis: tumit terbuka (open heel) dan kaki tertutup (full foot atau pocket foot). Jenis kaki katak kaki tertutup tersedia dalam berbagai ukuran seperti halnya ukuran sepatu. Dibandingkan kaki katak tumit terbuka, jenis kaki katak tertutup memiliki ujung sirip yang lebih pendek. Ketika memakai kaki katak tumit terbuka, penyelam mengenakan sepatu bot dari bahan neoprena. Sepatu bot berfungsi sebagai pelindung kaki dari dari luka, dinginnya air, atau pencegah lecet. Kaki katak tumit terbuka hanya dibuat dalam beberapa ukuran: kecil, sedang, besar, dan ekstra besar. Ukuran kaki katak disesuaikan dengan kaki pemakainya dengan mengencangkan sabuk di bagian tumit.

Dalam bersnorkeling ada hal penting yang harus diperhatikan yakni:
1. Kejernihan air laut. Karena semakin jernih air lau tersebut maka akan semakin memudahkan untuk melihat kedalaman laut dan makhluk laut.
2. Ketahui kedalaman laut. Semakin jauh kita menyelam, maka pemandangan bawah lautnya pun akan lebih indah dan menantang. Begitu juga halnya dengan kedalaman. Pada kedalaman 8 hingga 15 meter, akan dijumpai teras terumbu karang yang sangat indah. Di sinilah tempat bersarangnya berbagai biota laut yang unik sampai dengan biota yang menyeramkan. Dan setelah lewat dari kedalaman 15 meter, tutupan terumbu karang pun mulai berkurang karena semakin sulitnya intensitas cahaya dalam mencapai dasar perairan. 
2. Periksa kecepatan angin, gelombang dan ombak. Sebab besarnya angin dan gelombang akan mempengaruhi jarak pandang saat berenang juga menyebabkan kelelahan saat berenang.

Ekosistem tanaman laut ini merupakan ekosistem terkaya dari "bank" keanekaragaman biologi yang paling besar di dunia. Menurut staf Wildlife Conservation Society (WCS) Sabang, dalam sebuah penelitian jangka panjang, sebuah lembaga telah mencatat 7.000 spesies ikan yang menjadi penghuni tetap terumbu karang. Sebesar 75% dari ikan karang tersebut merupakan ikan hias perairan tropis.

Penasaran untuk bersnorkeling? Hati-hati jika Anda terkena virus underwater, artinya sekali Anda mencoba maka Anda akan menginginkannya lagi (ketagihan). [sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...