1. Semut peluru
Semut peluru adalah genus dari Paraponera salah satu spesies semut terbesar di Dunia. Semut peluru mempunyai nama latin (Paraponera clavata). dinamakan Semut Peluru karena mempunyai sengatan yang sangat kuat, seperti ditembak dengan peluru. Spesies ini hidup di hutan hujan tropis di dataran rendah yang berlembab dari selatan Nikaragua sampai Paraguay. Semut ini bisa menyegat mangsanya dengan mengeluarkan bisa dengan rasa sakit dan bentol merah sampai mengeluarkan darah hingga sampai 24 jam
2.Buaya
Anda pasti sudah pernah nonton di film panji apa film tentang binatang lainnya... buaya ini bisa menggigit mangsanya sampai tidak terlepaskan.. rahangnya yang kuat dengan combo gigi yang runcing dan tajam bisa mematikan mangsanya seketika.Seperti kita lihat buaya ini gerakannya lamban dan tidak gesit tetapi buaya ini dapat besembunyi dan menerkam mangsanya dengan tiba tiba..
3. HIU PUTIH
Berdasarkan fakta yang ada, 100-an lebih serangan hiu di dunia, 1/3 atau 1/2 dari jumlah serangan tersebut dilakukan oleh hiu putih. Tetapi, hampir semua serangan tersebut tidak terlalu fatal. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa Hiu putih merupakan hewan yang secara alami memiliki sifat 'penasaran' yang besar, ketika melihat manusia yang berenang di permukaan laut, Hiu putih sering 'hanya' akan mencoba melakukan sebuah gigitan dan kemudian sering melepaskannya kembali tanpa memangsa manusia itu sendiri. Walaupun fakta tersebut bukan sesuatu yang menghibur kita, tetapi berdasar penelitian tersebut mengindikasikan bahwa manusia bukahlah menu makanan untuk Hiu putih.
Hiu putih merupakan predator terbesar di muka bumi, memiliki rata-rata panjang tubuh sekitar 4.6 meter. Ukuran terbesar Hiu putih yang pernah ditemukan adalah sepanjang 6 meter dengan berat 2,268 kg.
Hiu putih remaja dapat membunuh manusia..
Hiu putih Dewasa dapat menghancurkan kapal boat atau menghancurkan segalanya yang ada di depannya
Hiu Putih :
Remaja :
Dwasa :
4.KOMODO
komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara.Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.
Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil.Komodo ini setelah mengigit mangsanya dan mengeluarkan liur / bisa dari rahangnya ia langsung pergi dari TKP karena tidak mau mengeluarkan seluruh tenaganya untuk mangsanya..
5.Pit Bull
Sejumlah terbatas studi telah dilakukan pada jumlah kematian manusia akibat gigitan trauma yang disebabkan oleh anjing, dan umumnya survei media berita cerita untuk laporan kematian gigitan anjing yang terkait. Metodologi ini dikenakan beberapa potensi sumber kesalahan: beberapa serangan fatal mungkin belum dilaporkan; studi tidak mungkin mendapatkan semua laporan berita yang relevan dan potensi kesalahan identifikasi ras anjing, meskipun pengadilan di Amerika Serikat dan Kanada telah memutuskan bahwa identifikasi ahli, bila menggunakan standar berkembang biak dipublikasikan, sudah cukup untuk pelaksanaan undang-undang khusus berkembang biak . Hal ini dimungkinkan untuk membedakan anjing dengan breed menggunakan tes DNA , namun hasil tes untuk setiap anjing yang bisa sangat bervariasi tergantung pada laboratorium yang melakukan pengujian dan jumlah trah anjing ras di's DNA database laboratorium.
Tidak ada bukti adanya "fisiologis penguncian" mekanisme pada gigi atau struktur rahang dari anjing pit bull-jenis anjing normal, meskipun anjing rahang bisa dikunci dalam posisi tertutup oleh diperbaiki rahang kelainan-pembedahan. Meskipun kurangnya fisiologis "rahang mengunci" mekanisme, pit bull-jenis anjing sering menunjukkan "menggigit, tahan, dan goyang" perilaku dan menolak untuk melepaskan ketika menggigit; metode untuk memaksa pit banteng-jenis anjing untuk melepaskan cengkeraman mereka termasuk melanggar sebuah ampul amonia dan memegangnya sampai anjing hidung, atau menggunakan "tongkat istirahat" untuk tuas anjing rahang terbuka jika menggigit orang atau hewan.Gigitan pit bull ini sendiri sangat amat mematikan.. hingga dibuat atau di rancang kushus untuk melepaskan gigitan nya...pit bull adalah anjing pekerja keras,jadi jangan main main dengan anjing ini
6.Hyena
Anda pernah nonton film afrika yg lucu itu kan? nah itu dia hyena selain pelari cepat gigitannya sadiz lho... kecil kecil cabe rawit bisa di bilang gitu... larinya bisa sampe 100km/jam gigitannya juga sangar dari rahangnya itu sendiri...Hyena berburu dengan sekelompok..Walau rupa dari hyena ini lucu tapi sifatnya masih pun liar..dengan gigi nya yang bertaring semua
7.Ular sendok / Uler kobra
Bisa atau racun ular sendok merupakan salah satu yang terkuat dari jenisnya, dan mampu membunuh manusia. Ular sendok melumpuhkan mangsanya dengan menggigit dan menyuntikkan bisa neurotoxin pada hewan tangkapannya (biasanya binatang mengerat atau burung kecil) melalui taringnya. Bisa tersebut kemudian melumpuhkan syaraf-syaraf dan otot-otot si korban (mangsa) dalam waktu yang hanya beberapa menit saja.
Selain itu, ular sendok dapat melumpuhkan korbannya dengan menyemprotkan bisa ke matanya; namun tidak semua kobra dapat melakukan hal ini.
Kobra hanya menyerang manusia bila diserang terlebih dahulu atau merasa terancam. Selain itu, kadang mereka juga hanya menggigit tanpa menyuntikkan bisa (gigitan ‘kosong’ atau gigitan ‘kering’). Maka tidak semua gigitan kobra pada manusia berakhir dengan kematian, bahkan cukup banyak persentase gigitan yang tidak menimbulkan gejala keracunan pada manusia.
Meski demikian, orang harus tetap berwaspada apabila tergigit ular ini, namun jangan panik. Yang terbaik, perlakukan luka gigitan dengan hati-hati tanpa membuat luka-luka baru di sekitarnya (misalnya untuk mencoba mengeluarkan racun). Jika mungkin, balutlah dengan cukup kuat (balut dengan tekanan) bagian anggota tubuh antara luka dengan jantung, untuk memperlambat –namun tidak menghentikan– aliran darah ke jantung. Usahakan korban tidak banyak bergerak, terutama pada anggota tubuh yang tergigit, agar peredaran darah tidak bertambah cepat. Kemudian bawalah si korban sesegera mungkin ke rumah sakit untuk memperoleh antibisa (biasanya di Indonesia disebut SABU, serum anti bisa ular) dan perawatan yang semestinya.
Semburan bisa ular sendok, apabila mengenai mata, dapat mengakibatkan iritasi menengah dan menimbulkan rasa pedih yang hebat. Mencucinya bersih-bersih dengan air yang mengalir sesegera mungkin dapat membilas dan menghanyutkan bisa itu, mengurangi iritasi dan mencegah kerusakan yang lebih lanjut pada mata.
8.Nyamuk
Kita mungkin menyepelekan jika adanya nyamuk,akan tetapi saat nyamuk menyengat kita nyamuk mengeluarkan zat mati rasa dan racun untuk di salurkan ke seluruh tubuh kita.Sekaligus menyedot darah,nyamuk juga bisa di katakan mematikan karena sengatan yang bisa membuat kita sakit dengan perlahan-lahan dengan 1 minggu atau lebih.. Penyakit yang bisa di salurkan oleh nyamuk
1.Kaki gajah
2.Kebutaan
3.Demam berdarah D.L.L
9. Lalat Tse Tse
Tsetse adalah lalat berukuran cukup besar dan berasal dari Afrika yang hidup dengan cara mengisap darah dari binatang bertulang belakang (vertebrata). Tsetse meliputi seluruh lalat dari genus Glossina dari famili Glossinidae. Tsetse telah lama diteliti oleh ilmuwan karena mereka merupakan parantara biologis dari trypanosomi Afrika yang mengakibatkan penyakit yang mematikan termasuk sleeping sickness pada manusia dan nagana pada ternak.
Tsetse berpenampakan mirip lalat rumah tapi bisa dibedakan dari karakter anatomi mereka. Tsetse melipat sayap sepenuhnya pada saat tidak terbang sehingga sayap yang satu tertumpuk di atas sayap lain menutupi perut mereka. Tsetse telah hidup selama 34 miliar tahun! Fosilnya yang tertua ditemukan di Colorado. Jadi Tsetse ini bisa disebut sebagai Rajanya bangsa lalat.
Trypanosomiasis Gambia adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Trypanosoma gambiense. Penyakit ini disebut juga West African Trypanosomiasis atau West African Sleeping Sickness.
Parasit ini pertama sekali ditemukan oleh Forde, pada tahun 1901, melalui pemeriksaan darah dari seorang pasien di Gambia, Afrika barat. Castellani (1903) juga menemukan parasit jenis yang sama pada pemeriksaan cairan serebrospinal pada pasien yang berbeda, dan oleh Dutton (1902) parasit tersebut diberi nama Trypanosoma gambiense.
Trypanosoma gambiense merupakan protozoa berflagella yang hidup dalam darah (Haemoflagellates) dan dikelompokkan dalam family Trypanosomidae.
Lalat tsetse, jantan dan betina, bertindak sebagai penyebab pambawa parasit ini, terutama Glossina palpalis. Lalat ini banyak terdapat di sepanjang tepi-tepi sungai yang mengalir di bagian barat dan tengah Afrika. Lalat ini mempunyai jangkauan terbang sampai mencapai 3 mil.
Selain manusia, binatang peliharaan seperti babi, kambing dan sapi serta binatang liar dapat menjadi pengantar bagi parasit ini. Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan vertebrata ke manusia atau dari manusia ke manusia. Mobilitas penduduk dunia saat ini sangatlah memungkinkan untuk penyebaran parasit ini ke berbagai wilayah dunia.
Gejala-gejala yang ditemukan untuk penyakit ini yaitu pada tempat gigitan lalat tse tse. Gejala lain yang ditemukan adalah demam, sakit kepala yang amat sangat, insomnia, pembengkakan kelenjar limfe tanpa disertai rasa sakit, dan berat badan menurun.
Secara umum Trypanosomidae mempunyai 4 bentuk (morfologi) yang berbeda, yaitu :
1. Bentuk Amastigot (Leismanial form)
2. Bentuk Promastigot (Leptomonas form)
3. Bentuk Epimastigot (Critidial form
4. Bentuk Tripomastigot (Trypanosome form)
Bentuk intermediet dengan inti terkadang ditemukan di posterior. Trypanosoma gambiense mengalami perubahan bentuk morfologi selama siklus hidupnya. Pleomorfik trypanosoma, yang merupakan bentuk infektif, akan terhisap bersama darah , saat lalat tsetse menggigit penderita. Parasit akan masuk ke dalam saluran pencernaan korban dan mengalami beberapa kali perubahan bentuk dan multiflikasi. Dalam waktu 3 minggu, parasit akan berubah menjadi bentuk Epimastigot. Bentuk Epimastigot juga mengalami perubahan menjadi bentuk metacyclic form dan memenuhi kelenjar air liur lalat. Metacyclic form merupakan bentuk infektif pada vektor dan siap untuk ditularkan ke korban selanjutnya. Waktu yang diperlukan parasit ini untuk berkembang menjadi bentuk infektif dalam tubuh vektor adalah 20-30 hari. Lalat yang mengandung bentuk infektif ini akan tetap infektif seumur hidupnya. Lalat tsetse menggigit manusia / hewan vertebrata biasanya pada siang hari. [sumber]
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar