Dalam CreationMoments.net, 30 September 2010, mereka bekerja tanpa suara dan dalam kegelapan. Sementara kebanyakan penghuni bumi memerlukan oksigen, mereka sekedar menolerir oksigen. Mereka lebih suka membuat lingkungan mereka sendiri yang tanpa oksigen. Lalu mereka akan mulai bekerja. Dan mereka sangat suka logam.
Menggunakan proses kimia yang kompleks, mereka mulai meluluhkan logam. Mereka bisa membuat lubang sebesar seperenambelas inci pada sebuah pipa yang setebal satu inci dalam enam bulan. Baja anti karat tidak begitu kuat – sama sekali tidak menyulitkan mereka. Bahkan logam-logam dari zaman luar angkasa seperti titanium tidak dapat menahan mereka.
Kita bukan sedang membicarakan mahkluk aneh dari luar angkasa. Makhluk-makhluk yang kedengaran aneh ini adalah bakteri-pereduksi-sulfat. Setiap tahun, korosi logam menyebabkan kerugian sekitar US $167 milyar. Dan sebagian besar dari kerusakan itu adalah karena bakteri yang menghancurkan pipa-pipa logam.
Bakteri-pereduksi-sulfat mulai dengan mengisolasi koloni mereka dari cairan dalam sebuah pipa atau tanki. Begitu mereka sudah terisolasi, bakteri itu mulai membentuk gas hidrogen. Terkurung di dalam biosfer koloni bakteri tersebut, hidrogen mulai menumpuk dan diserap oleh logam itu. Hidrogen yang diserap mulai mengkorosikan logam dan membuatnya rapuh.
Para peneliti mencoba menggunakan pipa yang dilapisi epoxy, tetapi tidak menghentikan bakteri-bakteri ini. Bakteri sepertinya malah berpikir bahwa pigmen dalam epoxy itu adalah variasi diet mereka.
Walaupun kecanggihan ilmu pengetahuan modern sedemikian rupa, ngengat dan karat tetap menyertai usaha kita. [sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar