Rabu, Juli 21, 2010

“ MAHKOTA IBLIS “


Alkisah, pada suatu ketika iblis berkehendak akan mengerahkan semua bala tentara yang dimilikinya ke seluruh pelosok dunia. Kemudian di depan segenap balatentaranya itu iblis berkata : “ Wahai para balatentaraku, barangsiapa yang lebih besar fitnahnya maka itulah yang terdekat denganku serta yang paling tinggi derajatnya dihadapanku. Oleh sebab itu, pergilah kalian kepada semua manusia, sebarkanlah fitnah sebesar-besarnya atas diri mereka. Dan, barangsiapa diantara kalian ada yang bisa menyebarkan fitnah yang sedemikian besar sehingga fitnahnya itu mampu menyesatkan seorang Muslim, maka aku akan berikan ‘mahkota’ di atas kepalanya “.

Segera saja berbondong-bondong balatentara iblis itu pergi menjalankan perintah tuannya, iblis si raja kejahatan dan kemaksiatan. Sejurus kemudian, salah satu dari bala tentaranya itu datang kepadanya dan berkata : “ Saya telah berhasil mengganggu hubungan antara seorang Muslim dengan Muslim yang lainnya, sehingga hubungan diantara mereka berdua menjadi terputus “. Iblis segera menukasnya : “ Itu masih bukan apa-apa, karena mungkin mereka berdua masih bisa berdamai lagi “.

Selanjutnya, salah satu yang lainnya dari bala tentaranya datang menyusul dan melaporkan hasil kerjanya : “ Saya telah berhasil menggoda seorang Muslim sehingga dia menceraikan istrinya “. Iblis segera menjawabnya : “ Itu belum seberapa, karena mungkin dia akan segera rujuk kembali atau menikah lagi “.

Tak lama kemudian, salah satu dari sekian banyak balatentaranya itu datang menghadap kepada iblis dan selanjutnya dengan penuh kebanggaan melaporkan hasil kerjanya kepada iblis : “ Saya telah menyebarkan sesuatu fitnah ditengah-tengah manusia, sehingga dengan fitnah itu menjadikan mereka dan termasuk pula orang Muslim menjadi tergoda untuk melakukan perbuatan zina “.

Mendengar hal itu, maka iblis pun tertawa dengan sangat gembira. Selanjutnya ia berkata dengan penuh kegembiraan : “ Sungguh hebat usahamu, dan itulah yang aku harapkan. Terimalah mahkota ini untukmu”. Kemudian iblis pun memahkotai kepala dari salah satu balatentaranya itu dengan mahkota yang menunjukkan ketinggian derajat dirinya dihadapan iblis laknatullah.

Salah satu hikmah yang terkandung dari kisah tersebut diatas adalah perbuatan zina merupakan salah satu perbuatan yang sangat diinginkan iblis agar dilakukan oleh manusia. Kemudian, menyebarnya suatu fitnah diantara manusia -dimana fitnah itu dapat mengakibatkan manusia mendekat kepada perbuatan zina dan dapat menggoda manusia untuk melakukan perbuatan zina- merupakan suatu fitnah keji yang sangat diinginkan oleh iblis agar tersebar ditengah kehidupan manusia. Dan, menyebarkan fitnah keji seperti itu merupakan perbuatan yang sangat tinggi derajat kejahatannya, sehingga iblis dengan suka cita akan menghadiahkan mahkotanya.

Berkenaan dengan perbuatan zina ini, kitab suci Al-Qur’an telah dengan jelas memberikan peringatan yang keras kepada umat manusia. Allah SWT berfirman : “ Dan, janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk “ (QS. Al-Isra’ : 32).

Allah SWT dalam firman-Nya dengan jelas menyebutkan ‘zina sebagai perbuatan yang keji dan buruk’, serta dengan jelas memperingatkan hamba-Nya agar ‘tidak mendekati zina’. Di ayat ini secara tegas Allah SWT tidak hanya melarang perbuatan zina, dan bahkan juga melarang manusia mendekat kepada sesuatu keadaan yang mendekati zina.

Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majjah, juga telah dengan jelas menerangkan dan menegaskan bahwa memandang, mendengar, berkata-kata, berkeinginan, berangan-angan, demikian pula termasuk dengan gerakan tangan dan kaki serta segala perbuatan lain yang dapat mendorong seseorang untuk mendekati zina, bahkan digolongkan sebagai perbuatan zina.

Rasulullah SAW bersabda : “ Telah digariskan bagi manusia nasibnya dari zina dan dibenarkan oleh manusia itu sendiri, yaitu dua mata zinanya memandang, dua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya berkata-kata, tangan zinanya meraba, kaki zinanya melangkah, dan hati zinanya berkeinginan serta berangan-angan. Dan, yang demikian itu dibenarkan (disetujui) oleh farjinya atau didustakannya “.

Begitu besar bahaya yang ditimbulkan dari zina ini bagi kehidupan umat manusia di alam dunia yang fana ini, serta kehidupannya yang kekal abadi di alam akhirat kelak. Nafkah dan harta yang diperoleh dari segala hal dan segala aktivitas yang berhubungan serta berkait dengan perbuatan zina maupun yang mendekatkan manusia kepada perbuatan zina, akan tercemar menjadi harta yang haram. Bukan hanya pemilik harta haram itu saja yang akan menerima akibatnya, bahkan mereka yang dinafkahi dari barang yang haram itu akan ikut pula terseret ke kehidupan yang penuh dengan derita dan siksaan di neraka jahanam.

Imam Ahmad meriwayatkan suatu hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “ Setiap badan yang tumbuh dari barang haram, maka ‘neraka’-lah tempatnya “.

Berkait dengan paparan tersebut diatas, ‘pornografi dan pornoaksi’ yang saat ini merebak ditengah kehidupan masyarakat, dapat dikategorikan sebagai merebaknya suatu fitnah keji yang dapat mengantar manusia pada suatu keadaan yang mendekati zina dan bahkan dapat menggoda serta menggelincirkan manusia untuk melakukan perbuatan zina. Dimana iblis sangat menginginkan tersebarnya fitnah keji itu terjadi di tengah kehidupan umat manusia.

Sehingga pada hakikatnya, segala perbuatan yang secara langsung maupun secara tidak langsung beresensi ikut mendukung langgengnya kehadiran ‘pornografi dan pornoaksi’ ditengah perikehidupan bermasyarakat, merupakan suatu perbuatan yang derajat kejahatannya sungguh tak terkira tingginya. Dan, sudah selayaknya pula jika kemudian si raja kejahatan dan kemaksiatan -iblis laknatullah- dengan penuh rasa suka cita akan memberikan mahkota di atas kepalanya.

Akhirulkalam, inginkah kepala kita ini dihiasi dengan mahkota iblis ?. Dan, inginkah neraka jahanam sebagai tempat tinggal yang abadi bagi kita beserta dengan segenap anggota keluarga kita ?. A’udzubillahimindzaliq.

Wallahu’alambishawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...